Syaikh Ashmu’i meriwayatkan bahwa beliau pernah
melihat seorang wanita di hutan belantara. Ia membawa tasbih, namun ia pun
bercelak dan berhias diri, lalu beliau pun bertanya: “Mengapa engkau bersikap
seperti itu?”.
Semula beliau menganggap aneh kalau dia seorang yang
membiasakan diri berdzikir kepada Allah SWT dan bertasbih. Sebab, pada saat itu
ia memang sedang bermain dan berdandan. Namun wanita itu spontanitas
mengucapkan syair:
Kupunya waktu untuk Allah
Tiada kuabaikan selamanya
Dan aku punya waktu
Untuk bermain dan
menganggurku
Dengan ucapan wanita seperti itu, Syaikh Ashmu’i
lalu berkata dalam hati:
“Kalau begitu aku mengerti bahwa dia adalah seorang
wanita yang shalih yang juga mempunyai suami. Ia berhias diri untuk suaminya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar