Minggu, 19 April 2020

Kitab Tauhid Bab 7. Termasuk Syirik: Memakai gelang, Benang dan sejenisnya sebagai Pengusir atau Penangkal Mara Bahaya

Firman Allah Ta’ala:
Katakanlah (Muhammad kepada kaum musyrikin): Terangkanlah kepadaku tentang apa-apa yang kamu seru selain Allah. Jika Allah menghendaki untuk menimpakan suatu bahaya kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan bahaya itu. Atau jika Allah menghendaki untuk melimpahkan suatu rahmat kepadaku, apakah mereka mampu menahan rahmat-Nya? Katakanlah: Cukuplah Allah bagiku, hanya kepada-Nya lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (QS. Az-Zumar:38).

‘Imran bin Hushain ra, menuturkan bahwa Nabi SAW melihat seorang laki-laki terdapat ditangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya:
“Apakah ini?” Orang itu menjawab: “Penangkal sakit”. Nabi pun bersabda: “Lepaskan itu, karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu, sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya. (HR. Imam Ahmad).

Dan riwayat Imam Ahmad pula dari ‘Uqbah bin ‘Amir dalam hadits marfu’:
Barang siapa menggantungkan tamimah*, semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya, dan barang siapa menggantungkan wada’ah**, semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam riwayat lain: Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah, bahwa ia melihat seorang laki-laki ditangannya ada benang untuk mengobati sakit panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah Ta’ala:
“Dan sebagian besar dari mereka itu beriman kepada Allah, hanya saja mereka pun berbuat syirik (kepada-Nya).

Kandungan Bab ini:
1.      Dilarang keras memakai gelang, benang dan sejenisnya untuk maksud-maksud seperti tersebut diatas

2.      Dinyatakan bahwa sahabat tadi apabila mati, sedangkan gelang (atau sejenisnya) itu masih melekat pada tubuhnya, tidak akan beruntung. Ini menunjukkan kebenaran pernyataan para sahabat bahwa: Syirik ashghar lebih berat daripada perbuatan dosa besar.

3.      Syirik tidak dapat dimaafkan dengan alasan karena tidak mengerti

4.      Gelang, benang dan sejenisnya tidak berguna untuk menolak atau mengusir sesuatu penyakit, bahkan berbahaya , karena Nabi SAW bersabda: “...karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu”

5.      Mengingkari dengan keras terhadap orang yang melakukan perbuatan seperti itu

6.      Dijelaskan bahwa orang yang menggantungkan sesuatu barang untuk maksud-maksud tersebut diatas, Allah akan menjadikan dirinya mengandalkan barang tersebut

7.      Dinyatakan bahwa orang yang menggantungkan tamimah telah melakukan suatu perbuatan syirik

8.      Mengikatkan bening pada tubuh untuk mengobati sakit panas termasuk syirik

9.      Pembacaan ayat tersebut yang dilakukan oleh Hudzaifah menunjukkan bahwa para sahabat menggunakan ayat-ayat yang berkenaan dengan syirik akhbar sebagai dalil untuk syirik ashghar, sebagaimana tafsiran yang disebutkan Ibnu Abbas dalam salah satu ayat dari surat Al-Baqarah

10.  Menggantungkan wada’ah sebagai penangkal atau pengusir ‘ain termasuk pula syirik

11.  Orang yang menggantungkan tamimah di doakan semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya, dan orang yang menggantungkan wada’ah didoakan semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya.

Keterangan:
* Tamimah adalah sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.

** Wada’ah adalah sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang, menurut anggapan orang-orang Jahiliyah dapat digunakan sebagai penangkal penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adalah jimat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Nilai PAT PKK Kelas XI TBSM

DAFTAR NILAI PKK PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)      SMK MUHAMMADIYAH 3 SUKOLILO TAHUN PELAJARAN 2019/2020   KELAS            : XI...