Faktor pendorong lahirnya nasionalisme Indonesia terdiri atas faktor intern (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar).
Faktor Internal (dari dalam) yaitu:
- Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa Barat
- Penderitaan rakya akibat politik drainage (pengerukan kekayaan)
- Adanya diskriminasi rasial, dan
- Munculnya golongan terpelajar
Faktor Eksternal (dari luar), yaitu:
- Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1904-1905)
- Kebangkitan nasionalisme negara-negara Asia-Afrika, dan
- Masuknya paham-paham baru
Organisasi-organisasi pergerakan yang turut mendorong lahirnya nasionalisme Indonesia, antara lain sebagai berikut:
- Boedi Oetomo, dibentuk pada tanggal 2o Mei 1908 di Jakarta oleh Wahidin Sudirohusodo dan Soetomo
- Sarekat Islam, didirikan pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi
- Indische Partij, dibentuk pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh Douwes Dekker (Danudirja Setiabudhi), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
- Perhimpunan Indonesia, dibentuk pada tahun 1908 di Belanda oleh Sutan Kasayangan dan R,N Noto Suroto
- Partai Komunis Indonesia (PKI), dibentuk pada bulan Desember 1920 dengan tokoh-tokohnya Semaun dan Darsono.
- Partai Nasional Indonesia (PNI). dibentuk pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dengan tokoh-tokohnya Ir. Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangun Kusumo, Tilaar, Soedjadi, dan Sunaryo.
- Partai Indonesia (Partindo), dibentuk pada tanggal 30 April 1931 oleh Sartono.
- Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru), dibentuk pada bulan Desember 1931 dengan tokoh-tokohnya Sutan Syahrir dan Moh. Hatta
- Partai Indonesia Raya (Parindra), dibentuk pada bulan Desember 1935 di Solo dengan tokohnya R. Sutomo
Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta dilaksanakan Kongres Pemuda II yang berhasil mengambil keputusan yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar