Seorang pemuda Bashrah mendatangi ulama bernama Shilah bin asy-Syam. Ulama ini dikenal sebagai ahli ibadah, gemar shalat di malam hari dan menjadi pejuang di siang hari. Ketaqwaan dan kewara'an sang ulama mendorong pemuda itu untuk mendatanginya. Ia ingin mendapatkan berkah dan do'a darinya.
Sang pemuda berkata, "Wahai Abu Shahba, ajarkan kepadaku ilmu yang telah Allah ajarkan kepadamu". Shilah tersenyum, lalu berkata, "Engkau telah mengingatkan aku, wahai putra saudaraku, akan suatu kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan. Saat aku masih muda seusiamu, aku telah mendatangi sisa-sisa sahabat Nabi SAW dan aku berkata, "Ajarkanlah kepadaku ilmu yang telah Allah ajarkan kepadamu".
Mereka menasihati diriku, "Jadikanlah al-Qur'an sebagai perisai bagi jiwamu dan penghibur dirimu. Jadikanlah dia sebagai nasihatmu dan nasihatilah kaum Muslimin dengannya. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT semampumu".
Pemuda itu berkata lagi, "Doakanlah saya, semoga Allah membalas Anda dengan yang lebih baik". Shilah berdo'a, "Semoga Allah SWT menaruh di hatimu semangat untuk mendapatkan kenikmatan yang kekal dan menjadikan dirimu zuhud terhadap yang fana, memberikan karunia kepadamu berupa keyakinan yang menyenangkan jiwa dan menolongmu untuk menjalankan agamamu".
(Disadur dari kitab Shuwaru min Hayati al-Tabi'in karya Abdurrahman Ra'fat Basya, halaman 275).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar