Senin, 23 Maret 2020

Nasihat Hasan Al-Bashri kepada Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz


Amma ba’du.. Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dunia adalah rumah persinggahan dan perpindahan bukan rumah tinggal selamanya. Adam diturunkan ke dunia dari surga  sebagai hukuman atasnya, maka berhati­hatilah. Sesungguhnya orang yang berhasrat  kepada dunia akan meninggalkannya, orang yang kaya di dunia adalah orang yang  miskin (dibanding akhirat), penduduk dunia yang berbahagia adalah orang yang tidak  berlebih­lebihan di dalamnya. Jika orang yang berakal lagi cerdik mencermatinya,  maka dia melihatnya menghinakan orang yang memuliakannya, mencerai­beraikan  orang yang mengumpulkannya. Dunia layaknya racun, siapa yang tidak mengetahuinya  akan memakannya, siapa yang tidak mengetahuinya akan berambisi kepadanya,  padahal, demi Allah itulah letak kebinasaannya.
Wahai Amirul Mukminin, jadilah seperti orang yang tengah mengobati lukanya, dia menahan pedih sesaat karena dia tidak ingin memikul penderitaan panjang. Bersabar diatas penderitaan dunia lebih ringan dari pada memikul ujiannya. Orang yang cerdas adalah orang yang berhati­hati terhadap godaan dunia. Dunia seperti pengantin, mata­mata melihat kepadanya, hati terjerat dengannya, pada dia, demi Dzat yang mengutus Muhammad dengan kebenaran, adalah pembunuh bagi siapa yang menikahinya.
Wahai Amirul Mukminin, berhati­hatilah terhadap perangkap kebinasaannya, waspadailah keburukannya. Kemakmurannya bersambung dengan kesengsaraan dan penderitaan, kelanggengan membawa kepada kebinasaan dan kefanaan.
Ketahuilah wahai Amirul Mukminin, bahwa angan­angannya palsu, harapannya batil, kejernihannya keruh, kehidupannya penderitaan, orang yang meninggalkannya adalah orang yang dibimbing taufik, dan orang yang berpegang padanya adalaah celaka lagi tenggelam. Orang yang cerdik lagi pandai adalah orang yang takut kepada apa yang dijadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menimbulkan rasa takut, mewaspadai apa yang Allah telah peringatkan, berlari meninggalkan rumah fana kepada rumah yang abadi, keyakinan ini akan sangat terasa ketika kematian menjelang.
Dunia wahai Amirul Mukminin, adalah rumah hukuman, siapa yag tidak berakal mengumpulkan untuknya, siapa yang tidak berilmu tentangnya akan terkecoh, sementara orang yang tegas lagi berakal adalah orang yang hidup di dunia seperti orang yang mengobati sakitnya, dia menahan diri dari pahitnya obat karena dia berharap kesembuhan, dia takut kepada buruknya akibat di akhirat.
Dunia wahai Amirul Mukminin, demi Allah hanya mimpi, sedangkan akhirat adalah nyata, di antara keduanya adalah kematian. Para hamba berada dalam mimpi yang melenakan,  sesungguhnya aku berkata kepadamu wahai Amirul Mukminin apa yang dikatakan oleh seorang laki­laki bijak, ‘Jika kamu selamat, maka kamu selamat dari huru­hara besar itu. Jika tidak, maka aku tidak mengira dirimu akan selamat’.

Pelajaran yang dapat dipetik:
  • Seseorang yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar, bisa saja tergelincir kepada kedzaliman dan kesombongan meskipun orang tersebut tergolong shaleh
  • Nasihat tidak hanya diberikan kepada orang alim saja, namun juga sangat diperlukan terhadap pemimpin/ raja
  • Nasihat bersifat mengingatkan kepada sesuatu yang hampir hilang atau untuk mengobati keterlenaan
  • Dunia dan seisinya bersifat fana dan akan musnah
  • Akhirat adalah negeri kekekalan
  • Dunia adalah negeri impian dan bersifat sementara
  • Dunia dan seisinya serta pernak perniknya merupakan racun yang paling ganas bagi seorang muslim
  • Seorang muslim harus cerdas dalam menentukan kehidupannya besok di akhirat, dan harus mengumpulkan banyak bekal selama hidup di dunia
  • Seorang muslim mudah dalam menerima nasihat dan tidak sombong
  • Ulama berfungsi sebagai pengingat dan pemberi peringatan kepada seseorang yang malanggar aturan syariat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Nilai PAT PKK Kelas XI TBSM

DAFTAR NILAI PKK PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)      SMK MUHAMMADIYAH 3 SUKOLILO TAHUN PELAJARAN 2019/2020   KELAS            : XI...