Rabu, 25 Maret 2020

Manfaat Berdzikir kepada Allah SWT


Dzikir adalah ibadah yang paling mudah dan simpel. Semua ibadah memiliki berbagai syarat sah, kecuali dzikir. Ia dapat dilakukan baik dalam keadaan bersuci atau berhadas, ketika berdiri, duduk, berbaring, bahkan dalam semua keadaan. Imam Nawawi menjelaskan bahwa para ulama sepakat membolehkan berdzikir bagi yang berhadas, berjunub, wanita yang sedang haid atau nifas .

Kata dzikir berasal dari kata dzakara yadzkuru dzikran (mengingat/menyebut). Dalam Al-Qur’an, kata dzikir disebutkan sebanyak 267 kali dalam berbagai bentuk derivasinya. Kata ini belum termasuk 18 kata dzakara yang berarti laki-laki dan 7 kata muddakir yang ditulis dengan menggunakan huruf dal. Namun demikian, Fuad Abdul Baqi dalam Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh Al-Qur’an, tetap memasukkan kata muddakir ini kedalam rumpun kata dzikir.

Secara umum, dzikir ialah semua amal atau perbuatan baik yang lahir maupun batin, yang membawa seseorang untuk mengingat Allah dan mendekat (taqarrub) kepada-Nya. Apabila hati selalu tenggelam di dalam dzikir maka berbagai manfaat akan diperoleh oleh seorang pedzikir, baik manfaat secara fisik, jiwa, maupun rohani.
  • Manfaat fisik yang dirasakan oleh pedzikir, misalnya menyehatkan, menguatkan badan serta mencerahkan muka sehingga bagi yang melihatnya akan merasakan keteduhan dan kesejukan yang indah.
  • Manfaat bagi jiwa seseorang, ia akan menjauhkan pelakunya dari gangguan dan godaan setan serta bala tentaranya sekaligus melemahkan kekuatan mereka. Zikir akan menjauhkan kesedihan, ketakutan, kecemasan dan dukacita.

Secara ruhani, dzikir membawa seseorang taqarrub kepada Allah, menyebabkan hadirnya keridhaan-Nya dalam kehidupan. Dzikrullah merupakan pintu cinta Ilahi. Ia melahirkan cinta sejati kepada Allah, mendatangkan hakikat muraqabah (pengawasan) yang membawa seseorang kepada martabat ihsan. Allah berfirman, “…maka ingatlah aku, niscaya aku akan mmengingatmu…” (QS. Al-Baqarah [2]:152)

M. Iqbal Irham, M.A  dalam buku Meraih kebahagiaan menurut Al-Qur’an, menghimpun sejumlah manfaat lain dari kegiatan berdzikir, antara lain:

1. Dijadikan sebagi pemimpin (khalifah), dengan dibekali kekuatan secara jasmani dan ruhani serta memperoleh kemenangan dari Allah. Al-Quran mengatakan, “Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Ingatlah di waktu Allah menjadikan kamu sebagai khalifah (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-A’raf [7]: 69).

Mereka yang beriman dan yakin kepada Allah serta banyak melakukan dzikir, akan mampu meneguhkan hati dan menguatkan tekad ketika menghadapi masalah serta berhadapan dengan musuh. Tidak ada ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, kesedihan, dan kegentaran di hati mereka karena dzikir telah memenuhi hati dan jiwa. Keteguhan hati dan kekuatan tekad bersamaan dengan pertolongan (ma’unah) dari Allah ini, pada akhirnya akan mengantarkan mereka memperoleh kemenangan. Dikatakan, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal[8]: 45)

2. Dibukakan baginya kesadaran insaniyah (emosional positif) dan kesadaran ilahiyyah (kesadaran ruhani/spiritual) sehingga dapat melihat kesalahan-kesalahan masa lalu yang telah diperbuat selama ini. Kesadaran terhadap kelemahan, kekurangan, dan bahkan kesalahan yang diperoleh dengan berdzikir, akan mengantarkan seseorang untuk terus berjuang dalam upaya memperbaiki diri pada masa-masa selanjutnya. Disebutkan dalam Al-Quran, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa waswas dari setan, mereka ingat kepada Allah maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS.Al-

3. Akan memperoleh ketenangan dan ketenteraman baik fisik maupun mental. Allah berfirman, “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayatnya) lagi berulang-ulang. Gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki  siapa yang dikehendakni-Nya. Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, niscaya taka da baginya seorang pemimpin pun.” (QS. Az-Zumar [39]:23).

4. Memiliki hati yang lembut karena ingat selalu kepada-Nya. Sensitivitas dan kelembutan ini terlihat sebab mereka mudah  mengangis karena haru, baik karena mendengarkan taushiyah yang menyentuh, lantunan ayat suci Al-Qur’an ataupun melihat berbagai kesedihan dan penderitaan orang lain. Di samping itu, dzikir akan mengantarkan seseorang kepada keyakinan dan keimanan yang lebih kokoh dan meningkat ketika diperdengarkan ayat-ayat-Nya. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (QS. Al-Anfal[8]: 2)

5. Akan mendapatkan pertolongan (ma’unah) dan perlindungan Allah dari kejahatan orang-orang yang ingin mengganggunya. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu  akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat) maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal.” (QS. Al-Maidah [5]: 11)

6. Akan membawa seseorang pada ampunan (maghfirah) dan ganjaran yang besar dari Allah. Allah berfirman, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab [33]: 35).

7. Penjagaan, perlindungan, dan pemeliharaan dari Allah sehingga hati seorang pedzikir tidak dilalaikan dalam aktivitas duniawi yang temporer seperti usaha dan perniagaan. Mereka tetap melaksanakan berbagai aktivitas ibadah dalam bentuk kewajiban, seperti shalat dan puasa. Di samping itu, hatinya merasa takut akan hari pembalasan. Al-Quran mengatakan, “(Mereka adalah) laki-laki (kelompok) yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli, (dan senantiasa tetap dalam) mengingat Allah, mendirikan sholat serta membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS. An-Nur [24]: 37)


Semua hal di atas akan diberikan kepada orang-orang yang selalu berdzikir kepada Allah, mengingat kebesaran, kemuliaan, dan nikmat-Nya yang sangat besar. Dampak dari dzikir itu akan terlihat pada sikap dan perilaku kesehariannya, baik dari wajah, lisan maupun anggota tubuh lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Nilai PAT PKK Kelas XI TBSM

DAFTAR NILAI PKK PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)      SMK MUHAMMADIYAH 3 SUKOLILO TAHUN PELAJARAN 2019/2020   KELAS            : XI...