- Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia yang semula untuk berdagang, berubah menjadi keinginan untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. Guna mendukung penguasaan rempah-rempah, Belanda membentuk kongsi dagang yang bernama VOC. VOC pun diberi kekuasaan guna mengatur rumah tangganya sendiri melalui hak Oktroi.
- Setelah sekian lama menguasai perdagangan rempah-rempah, VOC pun harus mengalami masa-masa kebangkrutan. Politik korupsi, penyelewengan kekuasaan, terlalu mengintervensi kewenangan pribumi, serta gaya hidup mewah pegawainya membuatnya bangkrut dan dibubarkan oleh Pemerintah Belanda. Nusantara pun kemudian diambil alih oleh Pemerintah Hindia-Belanda di awal abad 19, yang lebih merupakan penjajahan Perancis secara tidak langsung.
- Inggris pun pernah menjajah Nusantara dibawah pimpinan Raffles. Dibawah penjajahan Inggris, Nusantara diarahkan ke arah kolonialisme modern. Nusantara tidak dikeruk habis kekayaannya, tapi justru diupayakan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Kebijakan Raffles yang terkenal ialah sistem sewa tanah (Land rent). Akan tetapi, Inggris hanya berkuasa selama lima tahun, setelah itu Nusantara kembali dijajah oleh Belanda.
- Berbagai kebijakan ditempuh oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memperoleh keuntungan yang besar dari tanah jajahan. Eksploitasi Pemerintah Hindia-Belanda berhasil memberi keuntungan yang besar bagi negeri induknya (Belanda). Salah satunya adalah sistem tanam paksa yang dilatar belakangi oleh defisit keuangan pemerintah Belanda akibat peperangan-peperangan.
- Praktik sistem tanam paksa telah membawa penderitaan bagi bangsa Indonesia. Munculnya kaum etisi yang lebih berpandangan liberal telah menyebabkan dihapuskannya sistem tanam paksa. Indonesia pun kemudian digiring ke arah sistem ekonomi dan politik yang liberal. Pandangan untuk memperbaiki kesejahteraan pribumi pun mulai mencuat dengan tujuan membalas jasa bangsa Indonesia yang potensi alamnya sudah dikeruk. Dikenallah politik etis dengan salah satu tokohnya Van Deventer dengan Triloginya, Irigasi, Emigrasi, dan Edukasi.
- Kolonialisme juga membawa dampak lain pada terjadinya mobilitas sosial dan mobilitas vertikal diantara Bangsa Indonesia. Program edukasi merupakan poin penting bagi berkembangnya paham kebangsaan.
Minggu, 29 Maret 2020
Ringkasan Materi Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Daftar Nilai PAT PKK Kelas XI TBSM
DAFTAR NILAI PKK PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) SMK MUHAMMADIYAH 3 SUKOLILO TAHUN PELAJARAN 2019/2020 KELAS : XI...
-
Prototipe merupakan sebuah sampel atau contoh produk yang akan dibuat. oleh sebab itu, saat memulai wirausaha digital printing dan desain gr...
-
Teks Proklamasi atau Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adala...
-
Surat Adh-dhuha adalah surat yang ke 93, dan terdiri dari 11 ayat. Oleh karena itu, dinamakan surat Adh-dhuha karena di ambil dari lafath A...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar