Kedatangan bangsa barat di Indonesia berkaitan erat dengan penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa pada awal abad ke-15. Kontak antara bangsa Eropa dengan bangsa timur dalam perdagangan sudah berlangsung lama akan tetapi tidak melalui jalur laut melainkan jalur darat yang dikenal dengan istilah jalur sutera. Para pedagang Eropa selain mendapatkan barang-barang dari daerah asalnya, sebagian besar para pedagang mendapatkan barang yang diinginkan di pusat perdagangan saat itu, yakni Konstantinopel. Salah satu barang yang menjadi primadona saat itu adalah rempah-rempah yang digunakan oleh bangsa Eropa sebagai penghangat badan saat musim dingin, bumbu masak dan juga obat-obatan.
Keruntuhan Konstantinopel
- Munculnya ilmu pengetahuan dan tata cara kehidupan orang Asia dikalangan bangsa Eropa
- Terputusnya hubungan dagang Eropa dengan dunia timur, sehingga Eropa kekurangan rempah-rempah.
- Munculnya pusat-pusat perdagangan di Eropa seperti di Geneva dan Venesia
- Motif Pelayaran Samudera antara Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris
- Jatuhnya kota Konstantinopel (ibukota dari Imperium Romawi Timur) membuat Eropa mengalami kelangkan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan ketika musim dingin membuat mereka berupaya mencari sumber rempah-rempah sendiri.
Faktor Faktor Penjelajahan Samudera
Penyebab penjelajahan samudera tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling terkait satu dengan faktor yang lainnya. Faktor-faktor yang menyebabkan bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera adalah:
- Jatuhnya Kota Konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani
- Mencari tempat penghasil rempah-rempah (spice island)
- Adanya dorongan gold (kekayaan), glory (kejayaan) dan gospel (misi suci menyebarkan agama)
- Kemajuan teknologi dibidang maritim seperti penemuan kompas, teleskop, peta dunia dan kapal.
- Membuktikan Teori Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Hal ini nanti terbukti pada saat rombongan penjelajah Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand Magellan yang dilanjutkan oleh Sebastian del Cano berhasil kembali ke Spanyol. Peristiwa lain yang membuktikan bahwa bumi itu bulat adalah saat Portugis dan Spanyol sampai di Maluku.
- Terinspirasi dari kisah perjalanan dari Marcopolo dalam The Travels of Marcopolo (1300)
Perjanjian Tordesillas dan Perjanjian Saragosa
- Perjanjian Tordesillas
Perjanjian Tordesillas adalah perjanjian yang dibuat antara Portugis dan Spanyol yang ditandatangani di Tordesillas pada tanggal 7 Juni 1494. Perjanjian tordesillas dibuat dengan tujuan untuk menengahi konflik antara Portugis dan Spanyol dalam klaim tanah yang baru ditemukan.
Sebelumnya pada tahun 1943, Paus Alexander VI Perjanjian telah membuat garis demarkasi untuk memisahkan daerah kekuasaan Portugis dan Spanyol. Perjanjian Tordesilas dalam bahasa Portugis adalah Tratado de Tordesilhas dan bahasa Spanyolnya adalah Tratado de Tordesillas. Perjanjian ini benar-benar diperhatikan dengan baik oleh kedua pihak, meskipun masih banyak ketidaktahuan mereka mengenai geografi dunia baru.
Namun, perjanjian ini mengabaikan kekuatan-kekuatan Negara-negara lain di Eropa. Bahkan, kekuatan lain di Eropa tersebut pada umumnya tidak mempedulikan isi perjanjian itu, terutama yang menjadi protestan setelah Reformasi Protestan
- Isi perjanjian Tordesillas
Isi Perjanjian Tordesillas adalah pembagian wilayah pelayaran antara Portuigis dan Spanyol. Melalui perjanjian yang diberlakukan sejak tanggal 4 Juni 1474 ini, Spanyol akhirnya melakukan pelayaran ke arah barat dari kepulauan Cape Verde.
Wilayah pelayaran itu mencakup daerah Benua Amerika. Hinggaa akhirnya Spanyol mampu belayar hingga mencapai negara Filipina pada tahun 1521. Sedangkan Portugis melakukan pelayaran ke arah timur untuk mencari rempah-rempah. Hingga akhirnya Portugis sampai ke Maluku di tahun yang sama.
Perjanjian tersebut disahkan Spanyol pada 2 Juli sedangkan untuk Portugis pada 5 September 1494.
Wilayah pelayaran itu mencakup daerah Benua Amerika. Hinggaa akhirnya Spanyol mampu belayar hingga mencapai negara Filipina pada tahun 1521. Sedangkan Portugis melakukan pelayaran ke arah timur untuk mencari rempah-rempah. Hingga akhirnya Portugis sampai ke Maluku di tahun yang sama.
- Perjanjian Saragosa
Perjanjian tersebut disahkan Spanyol pada 2 Juli sedangkan untuk Portugis pada 5 September 1494.
Masalah kemudian muncul ketika kedua negara bertemu kembali di Maluku. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate melawan Spanyol yang bersekutu dengan Kerajaan Tidore. Kemudian dilakukan pembaharuan Perjanjian Tordesillas dalam perjanjian baru yakni Perjanjian Saragosa. Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai berikut.
Adapun pelayaran bangsa-bangsa Eropa tersebut adalah :
Kedatangan Bangsa Portugis di Indonesia
Portugis dalah bangsa Eropa pertama yang melakukan pelayaran keluar Eropa. Semangat utama yang melatarbelakanginya adalah semangat Reconquiesta yakni semangat kebangsaan untuk membersihkan tanah bangsa mereka dari bangsa Arab dan berkewajiban untuk membebaskan daerah Kristen lainnya yang masih dikuasai oleh umat Islam. Hal ini masih ada kaitannya dengan Perang Salib
Penjelajah Portugis antara lain:
- Bartolomeuz Diaz (1486) dan sampai ke ujung selatan Benua Afrika yang kemudian dinamakan dengan Tanjung Pengharapan.
- Vasco da Gama (1498), melanjutkan pelayaran dari Tanjung Pengharapan dan sampai ke Calikut, India
- Alfonso d’albuquerque yang berhasil menguasai Malaka tahun 1511.
- d’Abreu tahun 1512 Portugis telah sampai di Maluku
Sebagai bangsa yang telah maju dalam bidang teknologi terutama pelayaran, Portugis berhasil membentuk sebuah imperium laut, yaitu penguasaan atas jalur-jalur niaga yang melalui Laut Cina Selatan, Selat Malaka dan Samudera Hindia. Jalur perniagaan yang sebelumnya berakhir di laut Tengah dan Teluk Persia dibelokkan ke Tanjung Harapan dan harus berakhir di Lisabon.
Strategi Portugis dalam membentuk imperium lautnya adalah :
- Angkatan laut yang siap menjelajahi samudera
- Benteng-benteng pokok disepanjang pantai ; adapun benteng-benteng tersebut adalah : Mozambique – Sokotra – Aden – Ormuz – Diu – Goa (pusat) – Malaka – Maluku
Selanjutnya berkaitan dengan motif penyebaran agama Kristen Katolik, pemerintah Portugis memberikan izin dan menganjurkan kepada orang-orang Portugis di sepanjang garis pertahanan agar melakukan perkawinan dengan perempuan Asia tapi harus dikristenkan terlebih dahulu. Salah satu penyebar agama Kristen di Indonesia adalah Fransiscus Xaverius.
Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak. Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya sebagai berikut.
- Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
- Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata.
- Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.
Awal tahun 1527 Portugis datang lagi ke Pajajaran untuk merealisasi Perjanjian Sunda Kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah. Pertempuran berakhir dan namanya diganti menjadi Jayakarta, artinya pekerjaan yang jaya (menang). Selain di Sunda Kelapa, Portugis juga mendapatkan perlawanan dari penguasa setempat seperti di Aceh dan Ternate.
Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia
Hampir sama dengan bangsa Portugis, sebagai penganut Katolik yang fanatic bangsa Spanyol juga dipengaruhi oleh semangat pembalasan terhadap umat Islam. Kedua negara, yakni Portugis dan Spanyol merupakan dua negara yang mempelopori penjelajahan samudera.
Penjelajah samudera dari Spanyol antara lain:
- Christopher Columbus yang mengarungi Samudera atlantik dan menemukan Benua Amerika.
- Hernan Cortes berhasil mencapai Mexico (1519) dengan kemudian berhasi menaklukan suku Aztek pada tahun 1521
- Fransisco Pizzaro pada tahun 1530 berhasil menaklukan Peru dan mengalahkan Suku Inka pada tahun 1533
- Ferdinand Magellan merupakan pelaut pertama yang berhasil melintasi Samudera Pasifik dan kemudian berhasil sampai Philipina (1521). Di Philipina Magellan bentrok dengan Suku setempat yang menyabkannya tewas dalam pertempuran.
- Ekspedisi Spanyol kemudian dilanjutkan oleh Sebastuab Del Cano dari Philipina ke Kalimantan, Maluk dan pulang ke Spanyol lewat Tanjung Harapan dan sampai ke Spanyol 1522. Perjalanan yang sangat panjang dari tahun 1519-1522 telah membuktikan bahwa bumi itu bulat.
Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia
Sebab khusus dari bangsa Belanda melakukan penjelajahan samudera disebabkan oleh adanya larangan mengambil rempah-rempah di Lisabon oleh pemerintah Portugis karena Belanda terlibat dalam perang 80 Tahun dan membuat Belanda harus mencari sendiri sumber renpah-rempah di dunia Timur. Dalam pelayarannya, bangsa Belanda banyak dibantu dengan adanya pedoman dari buku “Iti-nerario near Oost ofte Portugaels Indien” yang dikarang oleh Jan Huygen van Linschoten yang bekerja pada maskapai perniagaan Portugis.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten. Belanda harus menempuh rute melalui Samudera Hindia dan tepian barat pulau Sumatera hingga akhirnya sampai Selat Sunda dikarenakan pada saat itu Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dikuasi oleh Portugis.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman (1596), pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.
Kemudian disusul oleh suatu ekspedisi yang dipimpin oleh Jacob van Neck (1598) dan mendapat sambutan yang baik dari kerajaan Banten. Satu hal berbeda dari pelayaran yang dilakukan oleh Portugis adalah Belanda mendirikan satu titik kekuasaan di Pulau Jawa.
Pada tahun 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang yang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) dengan tujuan agar tidak terjadi persaingan sesama pedagang Belanda, untuk mengumpulkan modal yang besar guna bersaing dengan kongsi dagang lainnya. VOC dibekali dengan Hak Istimewa yang dikenal dengan nama Hak Octroi antara lain:
- Hak monopoli perdagangan
- Hak mencetak dan mengedarkan mata uang
- Hak mendirikan benteng
- Hak membentuk pasukan/ tentara untuk mempertahankan diri
- Hak membuat perjanjian dengan penguasa setempat
- Hak mengankat dan memberhentikan pegawai
- Hak menyatakan perang dan damai
- Hak mengankat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat
- Banyak terjadinya korupsi yang dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC
- Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC
- Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar
- Persaingan dengan kongsi dagang bangsa lain, seperti kongsi dagang Portugis (Compagnie des Indies), Kongsi dagang Inggris (East Indian Company)
- Utang VOC yang sangat besar
- Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran
- Berkembangnya paham liberalisme sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan
- Pendudukan Perancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795. Perancis memiliki musuh utama Inggris yang berada di India dan meluaskan jajahannya ke Asia Tenggara. Badan seperti VOC tidak dapat diharapkan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris sehingga VOC harus dibubarkan.
Pada tahun 1795 dibentuk panitia pembubaran VOC. Pada tahun itu pula hak-hak istimewa VOC (Hak Octroi) dihapus. VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden. Selanjutnya semua utang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah Kerajaan belanda.
Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia
Pelayaran bangsa Inggris masih berkaitan dengan kekacauan yang diakibatkan oleh perang Belanda-Spanyol dalam perdagangan dengan Asia Tenggara dan adanya gangguan Spanyol dan Portugis di Selat Giblartar.
Penjelajah samudera dari Inggris antara lain:
- Sir Francis Drake yang berhasil mengelilingi dunia tahun 1577-1580. Pada tahun 1579, Drake berlabuh di Kerajaan Ternate
- James Lancester pada tahun 1602 berhasil mendarat di Aceh dan kemudian dilanjutkan ke Banten.
- Sir Henry Middleton tahun 1604 memimpin ekpedisi EIC ke wilayah Nusantara antara lain Sumatera, Banten dan Kepulauan Maluku.
- James Cook
Pada tanggal 31 Desember 1600, Inggris membentuk kongsi dagang East India Company yang berpusat di India. Tujuan didirikannya ialah untuk menolong hak perdagangan di India. Royal Charter (Piagam Kerajaan) secara efektif memberikan EIC sebuah monopoli dalam seluruh perdagangan di daerahHindia Timur. EIC berubah dari sebuah gabungan perdagangan komersial ke lembaga yang memerintah India ketika perusahaan ini mengambil fungsi pemerintahan dan militer tambahan, sampai pembubarannya pada 1858.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar