Kiai Haji Ahmad Dahlan setiap subuh memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Pada satu periode pengajarannya, berkali-kali KH. Ahmad Dahlan mengajarkan tafsir surat Al-Ma'un, hingga berhari-hari tidak ditambah-tambah. Dengan kondisi seperti itu, ternyata mengusik hati salah seorang muridnya.
"Kiai, mengapa pelajarannya tidak ditambah-tambah?" tanya Soedja.
"Apa kamu sudah mengerti betul?" tanya beliau.
"Kita sudah hafal semua, Kiai" Jawab Soedja.
"Kalau sudah hafal, apa sudah kamu kerjakan?" tanya beliau lagi.
"Apanya yang mau diamalkan? Bukaknkah surat Al-Ma'un sudah berulangkali kami baca sebagai rangkaian surat Fatihah, disaat kami shalat?" Jawab Soedja.
"Bukan itu yang saya maksudkan, diamalkan artinya, dipraktekkan, dikerjakan. Rupanya kalian belum mengamalkannya. Oleh karena itu, mulai hari ini kalian pergi berkeliling mencari orang-orang yang miskin. Kalau sudah dapat, bawa mereka pulang ke rumah kalian masing-masing. Mandikan mereka dengan sabun yang baik, beri mereka pakaian yang bersih, berilah mereka makan dan minum, serta tempat tidur dirumahmu. Sekarang juga pengajian saya tutup. dan kalian semua silahkan melakukan petunjuk-petunjuk yang saya berikan dan jelaskan tadi", Ujar Kiai Haji Ahmad Dahlan.
Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah 19/103/1-15 Oktober 2018. Halaman70.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar