Tak terasa kita sudah
memasuki bulan Sya’ban, bulan kedelapan dalam kalender hijriah Islam. Sya’ban
adalah salah satu bulan yang mulia. Bulan ini adalah pintu menuju bulan
Ramadhan. Siapa yang membiasakan diri bersungguh-sungguh dalam beribadah di
bulan ini, maka ia akan menuai kesuksesan di bulan Ramadhan.
Dinamakan Sya’ban,
karena pada saat itu terpancar bercabang-cabang yang banyak (yatasya’abu minhu
khairun katsir). Dengan kata lain, Sya’ban berasal dari kata ‘Syi’b,’ yaitu
“Jalan di sebuah gunung atau jalan menguntungkan.”
Dari Abu Salamah ra
berkata bahwa Aisyah ra mengatakan kepadanya, ‘Bahwa Rasulullah SAW tidak
pernah berpuasa (sunnah) pada bulan-bulan tertentu lebih banyak dari pada puasa
beliau di bulan Sya’ban. Beliau berpuasa penuh di bulan sya’ban. Beliau juga
berkata, ‘Kerjakanlah satu amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena
sesungguhnya Allah SWT tidak akan pernah bosan hingga kalian bosan. Dan shalat
yang paling disukai oleh Nabi Muhammad SAW adalah yang kontinnyu meskipun
sedikit. Dan apabila melaksanakan shalat, beliau mengkontinyukannya’. (HR.
Bukhari, hadits no. 1834)
Keutamaan dan amalan di bulan Sya’ban
Adapun keutamaan didalam bulan Sya'ban, diantaranya adalah sebagai berikut ;
1. Sya’ban merupakan
bulan diangkatnya amal shaleh seorang hamba kepada Allah Swt.
- Dari Usamah bin Zaid ra berkata, aku bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Wahai Rasulullah SAW, aku tidak melihatmu berpuasa sunnah di bulan-bulan lainnya (sebanyak) engkau berpuasa di bulan sya’ban?’ Beliau bersabda, ‘Ia merupakan bulan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara rajab dan ramadhan. Dan sya’ban merupakan bulan diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah SWT, dan aku ingin ketika amalku diangkat dan dilaporkan kepada Allah, aku dalam keadaan berpuasa.’ (HR. Nasa’i)
2. Bulan sya’ban
merupakan pintu gerbang menuju sebuah bulan yang agung, yaitu bulan Ramadhan.
- Syekh Ibnu Rajab Al-Hambali mengemukakan, (al-Wakil, 1997 : 15) : “Sesungguhnya pada puasa sunnah di bulan sya’ban adalah seperti latihan untuk puasa ramadhan. Agar seseorang nantinya tidak kesusahan dan berat dalam menjalankan puasa ramadhan, bahkan sebaliknya ia menjadi terbiasa dan ternuansakan dengan puasa. Dengan puasa sya’ban inipun, seseorang dapat merasakan indahnya puasa ramadhan. Maka oleh karenanya Nabi Saw paling antusias untuk berpuasa sunnah di bulan Sya’ban. Kuatnya anjuran puasa sunnah di bulan Sya’ban bahkan melebihi anjuran puasa sunnah di bulan2 lainnya, termasuk di bulan Rajab. Maka digambarkan Aisyah ra bahwa Nabi Saw berpuasa sunnah hampir satu bulan penuh di bulan Sya’ban. Hal yang tidak pernah beliau lakukan di bulan-bulan lainnya
3. Mempersiapkan diri dengan memperbanyak
membaca Al-Qur’an.
- Salafuna shaleh mengatakan, ‘Sya’ban adalah bulannya para pembaca Al-Qur’an’. Kemudian selain itu, mempersiapkan diri dengan mengeluarkan zakat mal sebagaimana dikemukakan Anas bin Malik, ‘bahwa kaum muslimin bila telah memasuki bulan Sya’ban, maka mereka lebih giat dalam membaca Al-Qur’an dan mereka juga mengeluarkan zakat mal mereka.’ Ibnu Rajab Al-Hambali menambahkan, tujuannya adalah untuk menguatkan orang-orang yang lemah dan tidak mampu agar mereka bahagia dan siap menyongsong datangnya bulan Ramadhan
4. Diampuninya dosa-dosa
di bulan malam pertengahan bulan Sya’ban
- Beliau shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala muncul di malam nishfu Sya’ban lalu Dia mengampuni seluruh makhluknya kecuali seorang musyrik atau seorang yang bermusuhan dengan saudaranya. (HR. Ibnu Majah dan dihasankan Al-Albani)
Maka mari kita
tingkatkan amal ibadah kita di bulan Sya’ban, khususnya dengan memperbanyak
puasa sunnah, membaca Al-Qur’an dan mulai mempersiapkan mengeluarkan zakat mal,
karena selain merupakan bulan diangkatnya amal shaleh kepada Allah Swt, juga
sebagai penguat agar kita nanti bisa maksimal dalam menghadapi bulan Ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar