Dalam hadis Arbain karangan Imam An- Nawawi disebutkan bahwa Agama adalah Nasehat. Nasehat begitu pentingnya dalam agama ini. Dengan adanya nasehat-nasehat dari Ulama-ulama Salafi, maka posisi hati manusia yang kecenderungannya menyimpang akan bisa diluruskan kembali. Dan tidak sedikit dari orang-orang akan luluh hatinya dengan adanya nasehat yang dari hati kehati dan di sampaikan dalam waktu yang tepat. Berikut akan diberikan nasehat-nasehat dari ulama salaf yang begitu berharga. Semoga kita bisa mengambil manfaatnya dan bisa menjalankannya demi kebaikan kita di dunia dan terutama di akhirat kelak.
1. Malik bin Dinar
- Hati orang mukmin itu senang dengan amalan-amalan ketaatan, sedangkan hati orang fajir itu senang dengan perbuatan-perbuatan yang keji.
- Tidak semestinya seorang mukmin menjadikan perutnya sebagai cita-citanya yang yang paling besar dan menjadikan syahwatnya menguasai dirinya.
- Jujur dan dusta saling berebut tinggal didalam hati manusia sehingga salah satunya keluar darinya.
- Apabila seseorang menuntut ilmu untuk diamalkan maka ilmu itu akan membahagiakannya. Dan apabila seseorang mempelajari ilmu bukan untuk diamalkan, maka bertambahnya ilmu akan membuatnya sombong.
- Demi Allah, kalau saja aku sanggup untuk tidak tidur, maka aku tidak akan tidur. Ditanyakan kepadanya: Mengapa begitu, ya Abu Yahya? Ia berkata, aku khawatir malaikat maut menjemputku sementara aku sedang tidur, aku ingin ia mendatangiku saat aku sedang beramal saleh.
2. Abdullah Ibnu Mas'ud
- Ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat (pengetahuan), hakikat ilmu adalah Khasyah (Takut kepada Allah SWT).
- Tiga hal yang apabila terdapat dalam diri seseorang, maka Allah akan memenuhi hatinya dengan keimanan; berteman dengan orang faqih (alim), membaca Al-Qur'an, dan berpuasa.
3. Asy- Sya'bi
- Kepada para penuntut ilmu, janganlah belajar dengan tergesa-gesa dan gegabah. Belajarlah dengan penuh ketenangan dan perlahan-lahan.
4. Imam Al-Ghazali
- Hak para guru lebih besar daripada hak orang tuanya. Orang tua merupakan sebab kehadiran manusia di dunia fana ini, sedangkan guru bermanfaat bagi manusia untuk mengarungi kehidupan kekal. Kalaulah bukan karena jerih payah guru, maka usaha orang tua akan sia-sia dan tidak bermanfaat, karena para guru yang memberikan manusia bekal menuju kehidupan akhirat yang kekal abadi.
5. Imam Asy- Syafi'i
- Beliau sangat menghormati gurunya, Imam Malik. Saking segan karena hormatnya kepada Imam Malik, beliau (Imam Syafi'i) membuka lembaran kitabnya dengan sangat perlahan agar tidak berisik dan ganggu konsentrasi Imam Malik.
- Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang mengetahuinya. Karena segala sesuatu yang ditampakkan dihadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak.
- Jika kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar (mencari ilmu), maka kamu akan merasakan perihnya kebodohan.
- Ridho semua manusia adalah tujuan yang tidak mungkin digapai, tidak ada jalan untuk selamat dari omongan orang. Maka lihatlah kebaikan hatimu, peganglah dan biarkan manusiaberbicara sekehendak mereka
- Tujuan dari ilmu adalah mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukannya yang bertengger di kepalanya.
- Imam Syafi'i pernah ditanya oleh seorang muridnya, "Wahai guru, apa yang membuatmu selalu memegang tongkat, padahal engkau bukanlah orang yang lemah? ". Beliau menjawab, "Agar selalu mengingatkanku bahwa aku adalah seorang musafir".
- Orang yang tidak menjaga lisannya, dianggap tidak memahami diennya (agamanya).
- Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau hanyalah sekumpulan hari-hari, maka jika telah berlalu hari, maka seakan-akan sebagian dari dirimu telah pergi.
- Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.
- Orang mukmin itu menjadi pemimpin atas dirinya dan selalu mengevaluasi diri karena Allah. Karena hisap akhirat akan ringan bagi orang-orang yang melakukan muhasabah atas diri mereka di dunia. Sebaliknya, hisap akhirat akan berat bagi orang yang menjalani hidup tanpa pernah bermuhasabah.
- Berpeganglah dengan atsar Salafus Shalih, meskipun seluruh manusia menolakmu dan jauhilah pendapat orang-orang (selain mereka) meskipun mereka menghiasi perkataannya terhadapmu.
- Demi Allah, tidaklah seseorang diberi kelonggaran dalam urusan dunia sementara dia tidak merasa khawatir jika itu adalah makar dan istidraj dari Allah untuk dirinya melainkan ia termasuk orang yang kurang amalnya, lemah agamanya, dan rusak pemahamannya.
- Adalah bapak kita Adam AS diuji dengan makan, dan terus kalian akan diuji pula dengan makan, sampai hari kiamat, barang siapa yang mampu menguasai perutnya, maka dia akan mampu menguasai amal shalihnya.
- Siapa yang ridha atas bagian yang sudah Allah titipkan untuknya, niscaya Allah akan jadikan hatinya merasa lapang dan diberkahi setiap rezekinya. Dan siapa yang tidak ridha atas apa yang telah Allah titipkan untuknya, niscaya Allah jadikan hatinya selalu merasa kurang dan hartanya tidak akan mendatangkan berkah.
- Jika kalian menemukan, carilah kenikmatan dalam tiga hal: Shalat, Dzikir, dan membaca Alquran. Jika tidak maka pintu sudah tertutup.
- Contoh perumpamaan ulama itu bagaikan bintang-bintang, jika ia terbit orang-orang akan mendapat petunjuk, dan apabila gelap orang-orang pada bingung. Dan kematian seorang alim itu sebagai lubang di dalam Islam yang tidak dapat ditutup oleh apapun sepanjang masa.
7. Abdullah bin Umar
- Apabila engkau berada di pagi hari, janganlah menunggu sore hari. Ketika engkau berada di sore hari, janganlah menanti datangnya pagi hari. Gunakan masa sehatmu sebelum sakitmu dan masa hidupmu sebelum matimu.
- Perumpamaan dunia itu laksana ular, sentuhannya lunak namun racunnya mematikan. Untuk itu, berpalinglah anda dari kesenangan dunia yang mengagumkan diri anda, karena yang menyertai anda daripadanya hanya sedikit. Janganlah mencurahkan perhatian anda padanya, sebab bukankah anda yakin akan perpisahan dengannya. Semakin dimanja dengannya, maka anda harus semakin waspada terhadapnya. Karena setiap kali pemilik dunia merasa tenteram dengan harta yang dimilikinya, ia pun akan dikejutkan oleh sesuatu yang dibencinya. (Surat kepada Salman Al-Farisi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar